Kamis, 25 Agustus 2016

Entah.

Seberapa jauh aku harus melarikan diri dari kenangan yang berakhir luka?
Seberapa lama aku harus memperdengarkan gelak tawa pada khalayak?
Seberapa besar aku harus meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja?
Seberapa mungkin aku akan terus berperan dalam dusta?
Sulit untuk mengatakan bahwa aku terluka. Aku sakit. Aku hancur.
Sulit untuk mengembalikan senyum yang kalah dengan deraian air mata.
Aku benci malam ini. Aku ingin melewatkannya.
Aku ingin melupakan ada hari ini, ada malam ini, ada perpisahan ini.
Aku tidak bisa menyanggah kakiku lagi. Rasanya lemas.
Tidak bisa mengendalikan detak jantungku. Detaknya terlalu cepat.
Jelas diiringi dengan rasa perih yang menusuk. Bukan berdebar.
Tidak usah bertahan hatiku. Pecah saja batinmu.
Luapkan saja sakit dan perihmu.
Biar saja waktu yang mengambil alih kapan luka mulai mengering.
Tidak perlu berpura-pura lagi. Menangis saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar