Tarian rapuh dipertunjukkan dalam ruang hening
Goyah kaki menelan tuntut, dipaksa lincah pada setiap geraknya
Lantunan nada pendamping, khas bersandiwara dibalik deru rintihan jiwa
Sesakkan dada pada makna haru nan pelik yang mengudara hampa
Bercengkerama dengan cermin, berkeliling mempertontonkan lemah diri
Ingin saja berhenti dan terduduk, bukan?
Sudah lelah, peluh pun bersanding gema tawa mengerang perih
Ingin saja berhenti dan berdiam, bukan?
Sudah bulat tekad, hentakkan kaki menghempas kail belenggu
Wajarkah jika ingin diri membuka pengap bising ekspektasi
Sekedar memberi jeda tuk melepas diri memeluk tenang
Sejenak saja, mengambil rehat tuk kembali bernafas
Tuk sebentar saja, kembali mengingat diri. Sebagai Manusia.